Buya Hamka
Akar atau urat tunggang adalah akar yang sangat nyata dan seperti tunggal menjurus ke dalam bumi agar sang pohon kuat berdiri di atas permukaannya.
Ketuhanan Yang Maha Esa adalah urat tunggang tersebut.
Tuhan yang Maha Esa telah memberikan konsepsi “…dan kami jadikan kamu beraneka ragam suku bangsa agar kamu saling mengenal”. Diikuti “yang paling mulia di hadapan Tuhan adalah yang paling takwa”.
Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa lewat konsepsi tersebut membuat kita bisa saling menahan diri untuk menyuarakan kemegahan masa lalu suku-suku bangsa yang ada. Kita tidak lagi surut kebelakang untuk membanggakan kebesaran masa lampau dengan slogan kebudayaan asli nusantara. Ketuhanan yang Maha Esa mengajarkan kita seluruh bangsa adalah kawan untuk tujuan akhir perdamaian manusia dan dunia baru yang adil dan makmur.
Ketuhanan yang Maha Esa juga melahirkan paham kedaulatan rakyat. Rakyat semuanya berdaulat dan berkuasa. Sehingga pemimpin di manapun tidak bisa mengklaim dirinya adalah wakil Tuhan, bisa memerintah manusia lainnya dengan leluasa. Semua bentuk jabatan dan pemerintahan dari pusat hingga dusun/kampung merupakan amanat Tuhan yang Maha Esa yang harus dikelola dengan prinsip syura/musyawarah.
Mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa tetapi tidak mau mengurus makan fakir miskin, adalah sebuah kebohongan, sembahyangnya hanya untuk pencitraan semata. Nerakalah menjadi balasan orang yang demikian. Percuma semua solatnya jika tidak mau tolong-menolong dan bergotong royong.
About Us
Web : youngislamicleaders.id
Ig : @youngislamicleader
Tw : @PemimpinQu
Fb : Young Islamic Leaders
=============================
🎓 Young Islamic Leaders
It’s Time to Lead