(Abad 9)
Beliau adalah seorang pelopor di bidang rekayasa sistem, astronomi dan mekanika yang lahir pada tahun 803 M di kota Baghdad.
Banyak sekali ilmuwan muslim kita yang telah mencapai puncak keilmuan dalam bidang astronomi. Diantara yang paling pertama adalah Musa bin Syakir dan tiga anaknya Muhammad, Hasan dan Ahmet. Sebagaimana sang ayah yang juga merupakan seorang ilmuwan besar di bidang astronomi, Khalifah Al-Ma’mun memfasilitasi dan memberikan naungan kepada Ahmad bin Musa untuk kerja-kerja keilmuan yang beliau lakukan.
Ahmed bin Musa banyak mendapat pelajaran astronomi dari Yahya bin Abu Mansur. Beliau mempelajari dengan baik segala macam keilmuan yang ada di zamannya. Beliau senantiasa disibukkan dengan ilmu sejak masa kanak-kanak. Bersama saudaranya Muhammad, dia menghitung terbit dan terbenamnya setiap hari dan perubahan beberapa bintang penting. Bahkan mereka mengaplikasikan suatu perangkat untuk itu.
Ibnu Habban Al-Thabari keheranan ketika melihat alat tersebut :
Saya melihat alat yang dibuat anak-anak Musa bin Syakir, Si astronom dan si teknisi Muhammad dan Ahmad dan apa yang mereka lakukan. Alat itu terbuat darı tembaga dan mereka letakkan di depan observatorium Samara. Alat itu berbentuk bola (bola langit) yang mana bola langit memuat gambar dan nama-nama bintang.
ketika bintang di langit mulai terbenam, gambar bintang itu di globe dan nama bintang itu, bersama dengan bintangnya, akan tenggelam di bawah garis yang menunjukkan garis cakrawala pada perangkat, menghilang pada saat yang sama, sama seperti bintang di langit. Ketika tiba saatnya untuk melihat bintang yang sama di langit, gambar dan nama bintang itu naik di atas cakrawala. Alat ini akan membuat semua orang yang melihatnya tercengang. Alat ini bekerja tanpa campur tangan manusia. Melainkan dengan tenaga air.
Ahmad bin Musa selain memiliki kapasitas di bidang matematika dan astronomi, beliau juga memiliki ketertarikan dan keahlian di bidang teknik tepatnya di bidang mekanik. Khalifah Al-Ma’mun menugaskan mereka bertiga, Ahmad bin Musa dan saudara-saudaranya untuk memeriksa keliling bumi hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Sabit bin Kurra. Tiga bersaudara ini di akhir pengukuran dan perhitungan yang mereka lakukan di Xinjiang dan Kufah, mereka menemukan angka-angka yang ditemukan oleh Sabit bin Qurra.
Tidak dapat disangkal bahwa anak-anak Musa bin Syakir mereka mampu melakukan tugas-tugas tersebut di usia mereka yang masih muda. Pada zaman itu juga terdapat mereka yang sudah memilki kepakaran dalam bidang keilmuan dan bidang fikih. Kesuksesan ilmuwan-ilmuwan muslim yang sudah dimulai sejak mereka kecil ini adalah suatu fakta yang tidak bisa ditolak.
Ahmad bin Musa juga merupakan salah satu yang mengerti dengan baik ilmu mekanika. Dia adalah anak dari keluarga yang paling menyukai teknik, dan berbakat dalam membuat peralatan rumah tangga. Alat-alat ıtu entah dia kerjakan sendiri atau berpasangan dengan saudara-saudaranya. Alat-alat yang dibuat pun adalah alat yang sangat hebat pada masa itu. Dia membuat alat-alat yang sekiranya dibutuhkan. Tidak hanya itu, Ahmad bin Musa juga senang membuat mainan-mainan yang kreatif untuk anak-anak.
Beliau wafat enam tahun setelah kakaknya wafat. Beliau wafat pada tahun 878 M.
Berikut diantara alat-alat yang beliau ciptakan :
- Lampu minyak, yang sumbunya keluar secara otomatis saat terbakar, minyak mengalir ke dalam biliknya secara otomatis dan tidak padam karena angin,
- Kendi, kendi dan bak mandi yang dapat menuangkan air dalam jumlah yang diinginkan pada selang waktu tertentu setiap waktu, dicampur atau terpisah sesuai dengan kebutuhan,
- Perahu air dengan kontrol otomatis di mana ternak kecil dapat minum air,
- Alat yang digunakan untuk irigasi kebun dan ladang dan menandakan akhir irigasi dengan membunyikan peluit (seperti pressure cooker),
- Wadah yang mengukur berat relatif cairan,
- Wadah yang terisi air segera setelah dikosongkan,
- Air mancur yang terus-menerus menyemprotkan air dengan angka yang berbeda,
- Ia menemukan botol yang dapat menuangkan air campuran atau air terpisah sesuai kebutuhan.
Alat-alat ini hanyalah sebagian dari penemuan Ahmed Bin Musa. Selain itu, ia membuat banyak alat yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dia memberikan tempat yang terperinci untuk semua alat yang dia rancang dan buat dalam bukunya yang disebut Kitab-ül Hiyal.
Karya peninggalan :
Satu-satunya karya Ahmed Bin Musa yang bertahan hingga hari ini adalah bukunya yang berjudul Kitab-ül Hiyal. Buku ini memiliki perbedaan menjadi karya pertama yang berhubungan dengan masalah mekanik dengan cara yang dekat dengan rekayasa sistem saat ini. Kitab-ül Hiyal, yang merupakan karya pertama yang ditulis di bidang kontrol otomatis, memiliki 3 eksemplar di Vatikan, Berlin dan Topkapi hari. Awal dan akhir salinan di Topkapi hilang. Eksemplar tersebut terdaftar di nomor 3474.
Sayangnya, tiga karya lain Ahmad bin Musa tidak dapat sampai ke tangan kita sekarang, yaitu;
- Sabit yıldızlar küresinin dışında dokuzuncu kürenin bulunmadığının geometrik ispatı / Bukti geometris bahwa tidak ada bola kesembilan di luar bola bintang tetap.
- Sanad bin Ali’ye sual / Pertanyaan kepada Sanad bin Ali
- Kendi kendine muzik yapan aletleri / Alat musik buatan sendiri
About Us
Web : youngislamicleaders.id
Ig : @youngislamicleader
Tw : @PemimpinQu
Fb : Young Islamic Leaders
=============================
🎓 Young Islamic Leaders
It’s Time to Lead